6 KEK di Kawasan Timur Indonesia sebagai Lampu Hijau Daerah 3T Maju

Mungkin sebagian orang ada yang belum tahu, apa itu "KEK" ? KEK merupakan singkatan dari Kawasan Ekonomi Khusus dan menurut Undang-undang Nomor 39 Tahun 2009 yang dimaksud dengan KEK adalah kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.

Letak negara kita yang strategis, menjadikan keuntungan tersendiri. Sebagai jalur perdangan internasional karena terletak diantara 2 (dua) samudera yakni, Samudera Hindia dan Pasifik dan juga 2 (dua) benua yakni benua Asia dan Australia.dan memiliki tanah yang subur karena berada di wilayah katulistiwa. Potensi inilah yang dimanfaatkan dalam penetapan sebuah KEK.

Wilayah Tanah Air yang begitu kaya,  memang patut kita syukuri. Kurang apa lagi coba ? Dengan luas wilayah 1,905 juta km², sebanyak 17.503 buah pulau, Sumber Daya Alam yang melimpah serta iklim tropis maka "Kail dan jala cukup menghidupimu" seperti kata Koes Plus. Namun menjadi negara kepulauan, menjadi tantangan tersendiri. Ketimpangan pembangunan adalah salah satunya. KEK merupakan solusi atas ketimpangan pembangunan dan memberi kontribusi optimal dalam pencapaian agenda prioritas nasional yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah – daerah dan desa.

Pemerintah telah melakukan penyiapan 12 buah KEK, 6 (enam) diantaranya berada di Kawasan Indonesia Timur. Mengapa disini hanya dibahas KEK yang ada di Kawasan Indonesia Timur? Karena banyak daerahnya yang dikategorikan 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Dari 122 daerah tertinggal yang ditetapkan oleh pemerintah di tahun 2015 - 2019, sebanyak 92 daerah atau 75 % diantaranya berada di Kawasan Timur Indonesia.

92 Daerah Tertinggal di Kawasan Timur Idonesia
  • Provinsi NTB: 1. Kab. Lombok Barat; 2. Kab. Lombok Tengah; 3. Kab. Lombok Timur; 4. Kab. Sumbawa; 5. Kab. Dompu; 6. Kab. Bima; 7. Kab. Sumbawa Barat; 8. Kab. Lombok Utara.
  • Provinsi NTT: 1. Kab. Sumba Barat; 2. Kab. Sumba Timur; 3. Kab. Kupang; 4. Kab. Timor Tengah Selatan; 5. Kab. Timor Tengah Utara; 6. Kab. Belu; 7. Kab. Alor; 8. Kab. Lembata; 9. Kab. Ende; 10. Kab. Manggarai; 11. Kab. Rote Ndao; 12. Kab. Manggarai Barat; 13. Kab. Sumba Tengah; 14. Kab. Sumba Barat Daya; 15. Kab. Nagekeo; 16. Kab. Manggarai Timur; 17. Kab. Sabu Raijua; 18. Kab. Malaka.
  • Provinsi Sulawesi Tengah: 1. Kab. Banggai Kepulauan; 2. Kab. Donggala; 3. Kab. Toli-Toli; 4. Kab. Buol; 5. Kab. Parigi Moutong; 6. Kab. Tojo Una-Una; 7. Kab. Sigi; 8. Kab. Banggai Laut; 9. Kab. Morowali Utara.
  • Provinsi Kalimantan Tengah: 1. Kab. Seruyan.
  • Provinsi Kalimantan Selatan: 1. Kab. Hulu Sungai Utara.
  • Prov. Sulawesi Selatan: 1. Kab. Janeponto.
  • Prov. Sulawesi Tenggara: 1. Kab. Konawe; 2. Kab. Bombana; 3. Kab. Konawe Kepulauan.
  • Prov. Gorontalo: 1. Kab. Boalemo; 2. Kab. Pohuwato; 3. Kab. Gorontalo Utara.
  • Prov. Sulawesi Barat: 1. Kab. Polewali Mandar; 2. Kab. Mamuju Tengah.
  • Prov. Maluku: 1. Kab. Maluku Tenggara Barat; 2. Kab. Maluku Tengah; 3. Kab. Buru; 4. Kab. Kepulauan Aru; 5. Kab. Seram Bagian Barat; 6. Kab. Seram Bagian Timur; 7. Kab. Maluku Barat Daya; 8. Kab. Buru Selatan.
  • Prov. Maluku Utara: 1. Kab. Halmahera Barat; 2. Kab. Kepulauan Sula; 3. Kab. Halmahera Selatan; 4. Kab. Halmahera Timur; 5. Kab. Pulau Morotai; 6. Kab. Pulau Taliabu.
  • Prov. Papua Barat: 1. Kab. Teluk Wondama; 2. Kab. Teluk Bintuni; 3. Kab. Sorong Selatan; 4. Kab. Sorong; 5. Kab. Raja Ampat; 6. Kab. Tambrauw; 7. Kab. Maybrat.
  • Prov. Papua: 1. Kab. Merauke; 2. Kab. Jayawijaya; 3. Kab. Nabire; 4. Kab. Kepulauan Yapen; 5. Kab. Biak Numfor; 6. Kab. Paniai; 7. Kab. Puncak Jaya; 8. Kab. Boven Digoel; 9. Kab. Mappi; 10. Kab. Asmat; 11. Kab. Yahukimo; 12. Kab. Pegunungan Bintang; 13. Kab. Tolikara; 14. Kab. Sarmi; 15. Kab. Keerom; 16. Kab. Waropen; 17. Kab. Supiori; 18. Kab. Memberamo Raya; 19. Kab. Nduga; 20. Kab. Lanny Jaya; 21. Kab. Memberamo Tengah; 22. Kab. Yalimo; 23. Kab. Dogiyai; 24. Kab. Intan Jaya; dan 25. Kab. Deiyai.

Berikut 6 (enam) KEK yang lokasinya di Kawasan Timur Indonesia

1. KEK MOROTAI

(Sumber Gambar : CNN Indonesia)

KEK Morotai berada di Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara dan merupakan pulau terluar di sisi timur laut Indonesia yang dekat dengan negara-negara ASEAN dan Asia Timur. Kegiatan utama KEK ini industri pengolahan ikan, logistik, dan parawisata pantai bernuansa sejarah yang menyerap tenaga kerja sebanyak 30.000 orang.

2. KEK PALU

(Sumber Gambar : liputan6)

KEK Palu memproyeksikan tenaga kerja sebanyak 97.500 orang untuk dalam kegiatan berbagai kegiatan pengolahan seperti industri nikel, biji besi , gelena, dan aspal. Selain itu di sektor perkebunan ada industri pengolahan biji coklat, getah pinus, rotan, kakao, kelapa dan ada pula industri kecil  KEK ini memiliki keunggulan geoekonomi sebagai jalur perdagangan nasional dan internasional, antara lain menghubungkan kota-kota di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Malaysia, dan Filipina.

3. MANDALIKA

(Sumber Gambar : industri.co.id)

KEK Mandalika adalah KEK jenis parawisata yang terletak di bagian Selatan Pulau Lombok menawarkan wisata pantai yang berpasir putih dengan panorama yang eksotis dan berdekatan dengan Pulau Bali. Dalam pengembangan pariwisata. KEK Mandalika memiliki konsep yang berwawasan lingkungan dengan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dan berlokasi dekat dengan Bandar Udara Internasional Lombok. Penyewaan hotel, resort dan MICE adalah kegiatan utamanya dan menyerap tenaga kerja 58.700 orang.

4. KEK BITUNG

(Sumber Gambar : Tribunnews.com)

KEK Bitung memiliki lokasi yang sangat strategis dan merupakan pintu gerbang ekonomi ke negara-negara di Asia Pasifik. KEK yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Utara ini, memiliki kegiatan utama industri pengolahan ikan, industri pengolahan kelapa, industri farmasi herbal, dan logistik yang memproyeksikan jumlah tenaga kerja 34.710 orang

5. KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan

(Sumber Gambar : Youtube)

KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan yang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur memiliki kegiatan utama pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan beberapa produk turunannya dan pengolahan kayu menjadi mebel dan produk jadi kayu lainya seperti papan dari serbuk kayu. KEK ini memproyeksikan tenaga kerja sebanyak 55.700 orang.

6. KEK SORONG

(Sumber Gambar : picsbud.com)

KEK Sorong pada saat ini masih dalam proses pembangunan dan merupakan KEK pertama di Tanah Papua. Katanya dalam waktu dekat, KEK Sorong akan diresmikan dan mudah - mudahan menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia Timur. KEK Sorong, memiliki kegiatan utama industri pengolahan pengolahan perkebunan, perikanan, hutan. Selain itu juga mengelola industri gelangang kapal karena lokasi yang strategis, pertambangan dan logistik.

Dalam strategi percepatan pembangunan diperlukan sinergi aktor pembangunan. Salah satunya mengandalkan pihak swasta seperti Korindo yang juga turut berkontribusi dalam penetapan salah satu dari 6 (enam) diatas yaitu KEK Sorong. Tidak hanya disitu saja, di daerah 3T lainnya juga.

Pada artikel sebelumnya yaitu CSR Korindo di Daerah 3T : Mewujudkan SGDs & Indonesiasentris, telah dijelaskan berbagai dedikasi Korindo Group dalam membangun daerah 3T. Ada persamaan konsep ramah lingkungan seperti pengolahan kelapa sawit dimana hal ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dari investasi pihak swasta seperti yang dilakukan Korindo dapat mendorong aktivitas ekonomi wilayah dimana pembangunannya dapat secepatnya dilakukan dan penyerapan tenaga kerja puluh ribuan bahkan ratusan ribu orang dari masing - masing KEK yang berada di Kawasan Indonesia Timur (KTI). Dengan penyerapan tenaga kerja, berarti mengurangi tingkat pengangguran Perubahan untuk Indonesia Lebih Baik.

Bangun Perbatasan Jadi Terasnya Indonesia tentu dapat dilakukan dengan adanya KEK karena dalam penetapannya harus didukung oleh berbagai infrastruktur yang memadai, apalagi KEK merupakan jalur perdagangan internasional.

Dengan 6 KEK ini mudah - mudahan jumlah daerah yang dikategorikan 3T dapat berkurang dan mewujudkan agenda prioritas nasional yakni membangun Indonesia dari pinggiran. Tanah Air kita punya potensi, bukan tidak mungkin jumlah KEK akan bertambah lebih banyak lagi.


0 Response to "6 KEK di Kawasan Timur Indonesia sebagai Lampu Hijau Daerah 3T Maju"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Klik tombol Simpan Templat.