CSR KORINDO di Daerah 3T : Mewujudkan SDGs & Indonesiasentris

CSR KORINDO di Daerah 3T : Mewujudkan SDGs & Indonesiasentris

Kehidupan manusia ditopang oleh beraneka ragam energi yang terkandung di alam. Potensi yang tersimpan di bumi digunakan untuk kesejahteraan manusia. Kita tahu, rumah kita memiliki sumber daya alam terbarukan dan tidak terbarukan. Seiring berjalannya waktu, kesejahteraan manusia mengalami peningkatan, namun memerosotkan SDA yang tidak terbarukan baik dari segi kualitas maupun kuantitas karena selalu diekploitasi. Apalagi melihat situasi pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang kian meningkat setiap tahunnya, sehingga konsumsi akan energi turut bertambah. Yang harus dipikirkan oleh generasi saat ini adalah kebutuhan generasi mendatang, bisa dibayangkan jika hal ini diteruskan ? Lalu, apa yang harus kita lakukan?


Jika kita gunakan cocoklogi, sepenggal terjemahan dari lirik lagu “ Heal The World ” diatas , memiliki persamaan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yaitu meningkatkan kesejahteraan baik dari segi ekonomi maupun sosial dengan cara-cara yang tidak berdampak buruk kepada lingkungan. Lirik tersebut menjadi sebuah kalimat perintah kepada kita, sebagai subjek sekaligus objek pembangunan berkelanjutan. SDM menjadi kunci untuk menyembuhkan dunia dari tantangan-tangangan yang dihadapi planet bumi berserta isinya, termasuk tantangan manusia itu sendiri. Intinya, generasi sekarang maupun generasi yang  akan datang harus dapat manfaat kekayaan alam secara berkesinambungan.

Selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) , sebuah perusahan perintis dalam pelestarian lingkungan telah berkontribusi selama setengah abad untuk Tanah Air yaitu KORINDO.


Logo Korindo

KORINDO GRUP merupakan perusahaan terdepan di berbagai industri di pasar Asia Tenggara yang memiliki banyak hal yang bisa dibanggakan. Selama 50 tahun beroperasi, telah membangun bisnis dengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi negara serta menjunjung tinggi praktik-praktik ramah lingkungan dan berorientasi masa depan.

Melalui Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility(CSR)-nya, Korindo telah banyak melakukan upaya pembangunan tidak hanya di daerah sentral seperti pulau Jawa namun juga di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Hal ini tentu membantu mewujudkan salah satu Nawa Cita pemerintah yaitu Indonesiasentris dalam mengatasi ketimpangan dan ketidakadilan dalam kebijakan pembangunan yang tersentralisasi dan mengakibatkan belum dirasakannya makna Indonesia dari segi kesejahteraan di wilayah-wilayah di luar pulau Jawa, terutama di daerah-daerah terdepan, terluar, dan tertinggal di Indonesia.

Sejarah Singkat Korindo Grup

Berdiri sejak tahun 1969, Korindo Group telah membangun bisnis dengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi negara serta menjunjung tinggi praktik-praktik ramah lingkungan dan berorientasi masa depan.









Mulanya perusahaan ini, berfokus pada pengembangan hardwood yang kemudian beralih ke plywood/veneer pada tahun 1979, kertas koran di tahun 1984, perkebunan kayu di tahun 1993, memulai bisnis kelapa sawitdi tahun 1995, memulai menamam sawit 1998, dan pada tahun 2016 memulai uji coba penanaman padi di Merauke, Papua.

ASAS KORINDO MEMBANGUN DAERAH 3T

Bisnis yang dijalankan Korindo Group tidak berbeda dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SGDs) dan juga penggalan terjemahan lirik lagu "Heal The World " diatas yaitu :

" untuk meningkatkan kualitas hidup konsumen dan menciptakan dunia yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang berorientasi pada masa depan, inovatif, dan berpusat pada konsumen."

Salah satu tantangan dalam pemerataan pembangunan adalah biaya yang sangat tinggi. Untuk itu, dalam Peraturan Presiden nomor 21 tahun 2018 pasal 6, mengenai  pendanaan strategi nasional percepatan pembangunan daerah tertinggal mengatakan bahwa biaya pembangunan tidak hanya dibebankan kepada APBN tetapi juga dari sumber lain yang sah.Bahkan dipertegas dalam Peraturan Pemerintah  Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 Tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, BAB VII Pasal 35 poin 4 yaitu berperannya  pelaku usaha dengan berinvestasi di daerah tertinggal.

Korindo menjadi salah satu pelaku usaha yang sukses berperan dalam membangun daerah tertinggal di Indonesia seperti yakni di Kabupaten Boven Digoel dan Merauke, Papua dengan konsep industri yang ramah lingkungan melalui pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan kelapa sawit dan industri plywood yang menyerap banyak tenaga kerja lokal.

Dedikasi CSR Korindo Dalam Membangun Daerah 3T

Kita tahu, Indonesia bagian timur seperti Papua merupakan daerah yang masih tertinggal pembangunan akan infrastruktur dasar dari pada daerah lain.  Korindo berusaha membangun di wilayah tersebut melalui 5(lima) pilar program - program CSR Korindo, yaitu :
Membangun Indonesia maju, dimulai dari pembangunan Sumber Daya Manusia,pendidikan adalah kuncinya. Maka tidak hanya difokuskan pada infrasktrukturnya saja seperti bangunan sekolah, namun juga pada pembangunan SDM di daerah pinggiran Indonesia seperti Papua. Selama periode tahun 2014 - 2016 sebanyak 20 unit bangunan sekolah didirikan,1800 set fasilitas belajar mengajar,bantuan bea siswa kepada 2500 murid dan honor penunjang guru 179 orang penerima.Kemudian pada periode 2017, bantuan operasional sekolah juga diberikan, pendirian sekolah(perusahaan) 21 unit, pendirian sekolah pemerintah 10 unit, penerima bea siswa meningkat dari periode sebelumnya di periode 2017 yaitu sebanyak 4.987 murid dan terakhir pengoperasian bis sekolah bagi siswa-siswa di Asiki, Papua.

Aksebilitas layanan dasar seperti kesehatan menjadi akar permasalahan di masyarakat pedalaman. Oleh karena itu, ada 7(tujuh) daerah operasional perusahaan Korindo di Kabupaten Boven Digoel dan Merauke, masing-masing  telah mendirikan klinik.

Layanan utama Klinik Asiki, dan program "Mobile Service-nya" adalah jawaban atas sulitnya jangkauan layanan kesehatan di kampung-kampung terpencil dan perbatasan di wilayah sekitar perusahaan yang berada.Karena para dokter yang turun langsung ke lapangan dua kali dalam satu bulan dan mobile service yang dilakukan 4-5 kali dalam satu bulan, petugas kesehatan juga mendatangi ke daerah terpencil, terluar dan perbatasan.

Bahkan, pelayanan kesehatan gratis, edukasi hidup sehat dilingkungan dan kampanye menjaga kesehatan gigi yang dilaksanakan dalam dua kali sebulan ke wilayah perbatasan seperti kampung Multimanggi, dimana satu-satunya jalur transportasi ke kampung tersebut melalui jalur sungai dengan perahu motor.
Jejak Korindo di Papua memang sangat terasa dengan menyerap 10.000 tenaga kerja sehingga mengurangi tingkat pengangguran nasional. KORINDO Grup juga telah menjalankan program- program pengembangan masyarakat berbasis kewirausahaan.Program ini memberikan dampak pada peningkatan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat Papua.

  •  Program Budi Daya Ternak Ayam : membeli 11.881 anak ayam yang selanjutnya diternak oleh masyarakat setempat sejak April 2013.
  • Pelatihan Cetak Bata Merah : berhasil menekan tingginya harga batu bata merah menjadi harga yang sama dijual di daerah-daerah luar Papua.
  • Pelatihan Keterampilan Pembengkelan untuk Pemuda : mencakup perbaikan kendaraan bermotor, alat-alat elektronik rumah tangga, dan las. Sehingga memiliki keterampilan sejenis dengan pemuda-pemuda lainnya di wilayah perkotaan. Dari keterampilaan yang dimiliki pemuda Papua mendapatkan penghasilan dari usaha-usaha perbengkelan.
  • Program Pengembangan Perkebunan Karet : Di wilayah Kabupaten Boven Digoel, fasilitas dan pelatihan diberikan kepada petani melakukan budi daya komoditas karet  lahan seluas 22 hektar karet telah ditanam dan siap dipanen.
  • Program Pengembangan Pertanian Padi Sawah : untuk mendukung langkah pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, mencegah terjadinya krisis pangan, dan juga memberikan penghasilan tetap kepada masyarakat lokal Papua.
Melalui divisi energi, Korindo Group menghadirkan pembangkit listrik biomassa di Papua sebesar 10MW. sebesar 1x3,5 MW dan berlokasi di Wapeko, Merauke. PLTBm berkapasitas 3,5 MW ini akan memasok listrik ke daerah Salor, Merauke, tepatnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Diharapkan dengan PLTBm dapat lebih mendorong pemanfaatan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) lainnya yang ada di Papua dan Papua Barat.

Selain di Papua, dalam mengatasi problem sampah di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) diadakan pengolahan sampah organik Bio-Conversion dengan dana hibah dari Korindo sebesar Rp796 juta dalam proyek yang diinisiasikanoleh Forest for Life Indonesia.

Sebelumnya pada Pilar Pendidikan, Korindo telah mendirikan banyak bangunan sekolah merupakan salah satu kontribusi Korindo dalam infrastruktur dalam memajukan pendidikan daerah pedalaman. Berbagai fasilitas sarana dan prasarana seperti sarana pemukiman, penyediaan air bersih, listrik, fasilitas gedung sekolah, bus, rumah ibadah, balai pengobatan, bahkan membangun pusat ekonomi seperti pasar-pasar tradisional.

Saudara kita di kawasan perbatasan terlampau lama tidak merasakan kemudahan bepergian seperti yang dirasakan masyarakat perkotaan. Oleh karena itu untuk menembus keterisolasian rakyat yaitu membuka akses jalan dan jembatan.Korindo menjadi  pihak pertama yang berpartisipasi dalam proyek pengembangan Trans Papua. Selain itu , pada pembangunan jalan di Kecamatan Arut Utara , Kalimantan tengah sepanjang 15.623 meter.




Bangun Daerah 3T Jadi Beranda Untuk Indonesia Yang Lebih Baik

Lingkungan hidup merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan keseharian dan masa depan manusia. Kita harus meyakini bahwa pembangunan kesejahteraan manusia dapat dilakukan tanpa merusak lingkungan hidup termasuk di daerah 3T.

Untuk mewujudkan salah satu ideologi negara kita, bangsa Indonesia yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dilakukan dengan cara menggeser orientasi pembangunan di daerah yang dengan skala ekonomi besar dan penduduk padat ke daerah pinggiran dengan skala ekonomi kecil, akses yang susah, serta penduduk yang jarang.

Bangun Perbatasan jadi Terasnya Indonesia untuk memperkokoh kedaulatan negara karena sebagai tempat menyambut tamu dari negara lain, pada saat yang bersamaan mendorong pembangunan sumber daya manusia, mendorong kegiatan ekonomi lokal, juga untuk mencapai keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat. Daerah 3T sebagai beranda terdepan Indonesia yang bermartabat dimana rakyat yang semakin makmur.

CSR KORINDO di Daerah 3T : Mewujudkan SDGs & Indonesiasentris


Infrastruktur fisik dasar seperti bangunan sekolah, rumah sakit  dan lainnya di suatu wilayah sangat mempengaruhi kemajuan di wilayah itu sendiri. Masalah yang kompleks merambah pada kehidupan di suatu wilayah jika tidak didukung infrastruktur dasar seperti ekonomi yang sulit atau kemiskinan, ketimpangan, pendidikan & kesehatan.

Pembangunan daerah 3T bukan sekedar infrastruktur fisik, namun juga pembangunan manusia yang dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan. Dalam mengikuti pendidikan, dibutuhkan kondisi fisik yang sehat sejak dalam kandungan, oleh karena itu diperlukan layanan kesehatan. Penurunan ketimpangan senada dengan keadaan ekonomi yang berkembang. Ekonomi dapat berkembang dari pengembangan masyarakat baik dari jalur pendidikan formal maupun pelatihan  kewirausahaan. Dengan begitu rantai kemiskinan relatif (kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat) dipelosok negeri akan terputus

Dengan dedikasi Korindo untuk mendorong kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi, dan lingkungan di daerah 3T maka sama halnya dengan mewujudkan SGDs dan Indonesiasentris sebagai Perubahan Untuk Indonesia yang Lebih Baik


Sekian dan terima kasih.


Referensi Tulisan :

  1. Profil Korindo (https://www.korindo.co.id/group-profile/?lang=id)
  2. Bisnis Korindo (https://www.korindo.co.id/our-business/?lang=id)
  3. Laporan Tahunan Korindo 2017 (https://www.korindo.co.id/laporan-tahunan-csr-korindo-2017/?lang=id)
  4. Bangun Perbatasan Jadi Terasnya Indonesia (https://korindonews.com/border-building-to-becomes-a-terrace-of-indonesia/?lang=id)
  5. Perubahan Untuk Indonesia yang Lebih Baik (https://korindonews.com/change-for-indonesia/?lang=id)
  6. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (https://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Berkelanjutan)
  7. Visi Indonesiasentris (https://id.wikipedia.org/wiki/Visi_Indonesiasentris)
  8. Tanggung jawab sosial perusahaan (https://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan)
  9. Peraturan Presiden nomor 21 tahun 2018 (https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/73926/perpres-no-21-tahun-2018
  10. Peraturan Pemerintah  Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 (https://ekon.go.id/hukum/download/1063/502/pp-no-78-tahun-2014.pdf)

Gambar : 
Semua gambar berasal dari https://www.korindo.co.id/ dan https://korindonews.com/ yang diedit oleh penulis.

1 Response to "CSR KORINDO di Daerah 3T : Mewujudkan SDGs & Indonesiasentris"

  1. Dari tulisan ini terbukti bahwa Korindo terbukti membantu saudara-saudara kita yang tinggal di perbatasan. Maju terus Korindo untuk entaskan daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal)

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Klik tombol Simpan Templat.